Social Media Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Jumat, 11 Mei 2012

Manfaat Puasa dalam Pengobatan KANKER


MANFAAT PUASA DALAM PENGOBATAN KANKER

 "Jagalah kesehatan anda karena menjaga lebih baik daripada mengobati"

Ghiboo.com - Manfaat puasa bagi kesehatan memang sudah tak diragukan. Penelitian terbaru menunjukkan menahan lapar dan haus ternyata juga membantu memerangi kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan.
Peneliti dari University of Southern California menemukan puasa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor, serta menyembuhkan beberapa jenis kanker bila dikombinasikan dengan kemoterapi.
Dalam percobaan menggunakan tikus, para peneliti menemukan, sel tumor memiliki respons yang berbeda terhadap stress pada orang yang berpuasa dibandingkan sel normal. Sel-sel itu terus tumbuh dan membagi, pada akhirnya menghancurkan diri mereka sendiri.
"Sel-sel ini, pada kenyataanya melakukan bunuh diri. Sel-sel tumor ini berusaha mengompensasikan kekurangan asupan yang hilang dalam darah setelah berpuasa," papar Profesor Valter Longo selaku pimpinan dalam peneliti dari University of Southern California, dilansir melalui Dailymail, Jumat (10/2).
Temuan yang dipublikasikan dalam journal Science Translational Medicine, Longo dan timnya mengamati dampak positif puasa terhadap kanker payudara, saluran kemih dan ovarium pada tikus.
Bahkan, melakukan puasa tanpa kemoterapi terbukti memperlambat pertumbuhan kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker glioma otak dan neuroblastoma atau kanker yang terbentuk di jaringan saraf. 
Namun, peneliti menyarankan, agar menggabungkan puasa dengan kemoterapi agar penobatan kanker lebih efektif dan sangat tidak disarankan bagi semua pasien, terutama mereka pasien yang sudah kehilangan banyak berat badan akibat kanker atau penyakit lainnya, seperti diabetes.

Cerita Motivasi


“Agnes Stamp, Wanita 26 Tahun yang Bangkit Lagi Setelah Kanker”

Tahun lalu, Agnes Stamp mengira dirinya tidak akan mampu bergerak sama sekali. Bulan Juni ini, setelah berhasil melawan kanker, dia akan berkuda sejauh 200 kilometer menyusuri Mongolia untuk menggalang dana. Ini ceritanya:

Agnes Stamp bekerja di sebuah majalah, menikmati kehidupan sosial yang mewah di London dan menghabiskan setiap waktu luangnya melakukan hal yang paling dicintainya: menunggang kuda. Dia punya pacar baru dan kehidupannya melaju ke arah yang menurutnya tepat. Tapi kemudian datang serangkaian peristiwa yang mengubah hidupnya selamanya. Pada musim gugur 2010, Agnes dan sahabatnya merencanakan safari berkuda di Afrika Selatan. Saat di klinik untuk vaksinasi liburan, dia memberitahu dokter tentang benjolan di lehernya. Agnes bilang “Saya tidak merasa cemas, hanya lelah. Dokter bilang biarkan saja dulu, siapa tahu hilang sendiri.”

"Tapi sampai tahun baru, benjolan itu masih ada dan semakin besar. Jika saya menoleh, tonjolan itu akan terlihat. Saya menamakannya bola golf.” "Akhirnya saya dirujuk ke spesialis THT, dan pada 19 Mei 2011 saya menjalani perawatan. Mereka mengatakan ada lebih dari satu benjolan. Leher saya penuh benjolan." Keesokan paginya, setelah keluar malam dengan pacarnya, Jack (bukan nama sebenarnya), Agnes bangun dengan perasaan cemas. Dia menjelaskan: "Saya punya firasat buruk tentang hasil pemeriksaan, jadi saya memintanya untuk ikut dengan saya ke rumah sakit. Dia mengatakan 'Jangan konyol, kita hanya pusing sedikit. Mereka bilang itu tidak apa-apa."

Saat mengagetkan
"Di rumah sakit, saya diberitahu bahwa konsultan ingin bertemu saya. Pada titik ini, saya mulai berkeringat sedikit. Dia menyuruhku duduk dengan sangat tenang dan berkata: "Ini kanker tiroid. Dan itu telah menyebar dari tiroid Anda ke kelenjar getah bening di leher Anda.’” "Saya bahkan tidak tahu bahwa orang bisa terkena kanker di sana. Saya pikir saya tak terkalahkan,” kata Agnes. "Saya berusaha untuk fokus tapi saya hampir tidak bisa berkata-kata. Saya berteriak tertahan, dan kemudian saya hanya menangis. Saya merasa malu menangis di depan sebuah ruangan yang penuh orang asing, dan tidak ingin mengganggu orang. "Para dokter itu bergegas di sekitar saya, mengatur pertemuan dan tanggal operasi.” 

Memberitahu kerabat
"Harus memberitahu orang dan menangani reaksi mereka adalah hal paling sulit. Saya bilang pada diri sendiri, 'Semuanya baik-baik, Saya mencoba baik-baik saja.'” "Pacar saya tidak bisa percaya. Dia hanya duduk di sana, sementara saya menangis di bahunya. Sebagai pelaut, dia akan kembali ke Afghanistan, dia memiliki ketakutan sendiri.  "Empat pekan berikutnya semuanya mengambang. Saya perlu mengatur hidup saya karena ketika saya keluar dari ruang operasi saya tahu saya tidak akan cukup kuat untuk melakukan apapun.” "Hari ketika pacar saya pergi ke Afghanistan, saya histeris. Dia pernah bercerita tentang kejadian di sana dan temannya yang meninggal. Saya pindah dari flatku menuju rumah orangtuanya. Ibunya sangat membantu. Ada banyak hal yang tidak bisa saya lakukan tanpa dia.”

Ketika semuanya berubah
"Saya tidak takut dibius, tapi saya takut tidak bisa bangun lagi. Meninggal di meja operasi. Bagaimana jika mereka menemukan sesuatu yang lebih buruk?” "Ketika saya pergi ke bioskop, saya telah membuat sebuah kotak berisi barang untuk dikirim ke pacar saya: surat, beberapa permen dan beberapa foto. Saya ingat perhatian utama saya adalah memastikan itu sampai ke dia.” "Saya mengucapkan selamat tinggal kepada ayah saya dan dibawa ke ruang operasi. Dokter bius bilang saya sangat tenang, tapi kemudian ia meletakkan bantalan elektroda jantung di dada saya dan berkata, 'Eh, mungkin tidak!'” “Hari itu kelenjar tiroid saya diangkat. Dokter juga mengangkat kelenjar getah bening yang terinfeksi, termasuk benjolan “bola golf” saya.” "Ketika saya datang saya merasa begitu sakit, tapi saya bahkan tidak bisa mengangkat kepala saya dari tempat tidur untuk muntah. Saya benar-benar putus asa tidak bisa pergi ke toilet. Suster menyuruh saya menggunakan pispot. Setelah sadar dari bius, saya bilang: ‘Saya mungkin baru saja menjalani operasi, tapi saya tidak akan mengompol!’” "Saya sempat didorong keluar bangsal dan orang pertama yang saya lihat adalah ayah saya. Saya menangis. Saya pikir saya tidak akan pernah melihatnya lagi.” "Saya belum tahu leher saya terlihat seperti apa, tapi saya lihat dia terkejut. Saat sahabat saya datang, saya melihat diri sendiri di cermin.

Komplikasi
"Saya segera menyadari bahwa saya kesulitan menggerakkan lengan kanan. Ada kerusakan saraf yang cukup parah. Jujur saya pikir saya tidak mungkin bisa bergerak lagi.” "Seorang fisioterapis memberi saya beberapa latihan gerakan, jadi meskipun saya merasa sangat sakit saya memaksa diri untuk melakukannya. Tidak seorang pun pernah mengatakan kepada saya hal ini bisa terjadi.” "Kemudian saya mulai mendapatkan sensasi kesemutan di tangan dan kaki. Tapi saya tidak yakin apakah ini normal dan merupakan efek obat.” "Kesemutan semakin menjadi-jadi. Mulai naik pada kedua lengan dan kaki. Saya menunduk menatap tangan saya, dan jari-jari saya kram dan mengepal, dan semua persendian saya terkunci.” "Saya tidak bisa melakukan apapun. Para dokter terburu-buru mendatangi saya. Saya ingat menatap tubuh saya dan berpikir, pertama, bagaimana saya akan naik kuda lagi, dan kedua, siapa yang akan mencintai saya jika saya berada dalam kondisi ini?”

"Mereka berhasil mengoperasi saya, dan memberi saya kalsium ke pembuluh darah. Itu adalah masalah paratiroid saya — kelenjar di sekitar tiroid, yang mengontrol kalsium dalam tubuh Anda — dan karena trauma pada daerah itu, kelenjar tersebut tampaknya telah rusak parah.” "Saya menulis surat kepada pacar saya setiap hari saat saya di rumah sakit. Saya berpikir bahwa ketika ia kembali semuanya akan baik-baik saja."

Pengobatan
Untuk menghancurkan jaringan tiroid berpotensi kanker yang tidak terangkat saat operasi, Agnes harus menjalani terapi yodium radioaktif. Perawatan yang harus terus dijalaninya hingga kanker benar-benar hilang. Dia mengatakan: "Saya dibawa ke sebuah ruangan dan dokter datang dengan pil yodium radioaktif. Aku harus mengambilnya dengan alat khusus dan kemudian menelannya.” "Setelah itu saya harus berada lebih dari satu meter jauhnya dari orang lain. Tapi ini adalah saat di mana saya benar-benar ingin berpelukan, dan seseorang untuk memberitahu saya baik-baik saja." "Ketika pacar saya kembali, radiasi telah berkurang sehingga saya aman dekat dengan orang lain lagi. Tapi dia hampir tidak bisa tidur di ranjang yang sama seperti saya. Dia begitu dingin. Tidak ada simpati. Itu adalah pukulan bagi saya.” "Yang saya inginkan adalah agar dia memeluk saya, tapi dia tak peduli. Saya tahu bahwa hubungan itu sudah berakhir. Saya merasa seperti ditikam dari belakang pada titik saat saya merasa rapuh secara emosional dan fisik.”
"Saya masih menunggu pernyataan maaf darinya, namun saya merasa itu tidak akan pernah terjadi.”

Keadaannya sekarang
"Berkat fisio dan Teknik Alexander, tubuh saya terasa hampir normal.”
"Saya masih berpikir, 'Mengapa? Mengapa ini terjadi padaku?' Saya tidak mengerti. Kadang-kadang saya melihat ke cermin dan merasa menjijikkan. Ketika saya menoleh bekas luka itu terasa begitu ketat sehingga saya merasa punya jerat di leher.” "Dokter bedah melakukan penyembuhan dengan baik, tetapi sebagai seorang gadis, ini sangat sulit. Saya pikir orang-orang yang mungkin pernah menyukai saya mungkin kini merasa kasihan.”

"Saya mendapat dukungan luar biasa dari teman-teman, tapi kadang-kadang saya merasa begitu sendirian dan khawatir menjadi beban.” "Kanker mengubah segalanya, cara saya memandang dunia, cara saya melihat diri sendiri. Mungkin dalam beberapa hal, penyakit ini memberikan efek yang baik. Saya menjalani hidup terus-menerus terdorong untuk mencapai sesuatu. Kemudian saya mulai bertanya-tanya apa tujuan akhir dari semua ini? Sekarang adalah waktunya melakukan sesuatu.”
"Saya tidak ingin mati dengan perasaan menyesal belum pernah melakukan rencana saya. Saya memiliki gairah baru untuk hidup. Saya tidak akan membuang-buang waktu yang tersisa.”

Perjalanan
"Saya memilih pergi berkuda menggalang dana untuk badan amal Help for Heroes karena dalam beberapa tahun terakhir saya sudah menjadi pembalap dukungan sipil untuk Kavaleri Rumah Tangga, sehingga pada tingkat tersebut saya merasa terikat. Saya juga punya beberapa teman baik di militer. "Saya tidak akan pernah melupakan saat saya pikir saya akan kehilangan fungsi penuh dari tubuh saya. Itu membuat saya berpikir tentang prajurit pria dan wanita yang tidak kembali dengan tubuh utuh setelah terluka melayani negara kita." "Melakukan perjalanan ini adalah cara saya keluar sisi lain, Saya mencoba untuk diberdayakan oleh pengalaman kanker saya. Ini memberi saya tujuan fisik untuk terus maju dan menggalang dana untuk orang yang kurang beruntung dibandingkan saya."

#ini adalah kisah nyata kawan :D

Sholat dan Gelombang Otak Manusia


Sholat dan Gelombang Otak Manusia

Belum lama berselang, pada sebuah sesi kajian di Masjid Asy-Syakirin Kuala Lumpur, seorang jamaah bertanya,”Ustadz, saya merasa belum bisa secara maksimal memperoleh manfaat dari Sholat. Saya pikir itu karena saya belum bisa benar-benar khusyu’ saat menjalankan Sholat. Bagaimana caranya memprogram pikiran kita agar bisa melaksanakan Sholat dengan khusyu’?”
Sesungguhnya melaksanakan Sholat itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’
Mari kita mulai dengan bertanya pada diri sendiri, saat akan melaksanakan Sholat, apakah kita merasa berat? Jika jawabnya ”ya”, maka saat itu kita memang jauh dari khusyu’ karena kita merasa berat melakukannya. Jika jawabnya ”tidak”, maka kita sudah berada pada track untuk melaksanakan sholat dengan khusyu’, karena kita terhindar dari perasaan berat menjalankan Sholat. Selanjutnya bagaimana kita meninggikan derajat ke-khusyu’-an kita sepanjang Sholat kita? Sesungguhnya khusyu’ adalah dari Allah SWT. Sebagai hamba kita berupaya untuk menuju pada ke-khusyu’-an, menjemput ke-khusyu’an demi kesempurnaan Sholat kita.
Masuk ke dalam State Sholat
Saat kita tenggelam dalam aktivitas duniawi kita, bisa dipastikan kita bukan berada pada state Sholat. Dan pada saat kita hendak beralih atau masuk ke dalam state Sholat, ada kalanya kita berhasil melakukan dengan cepat, kadangkala tidak. Jika yang terakhir ini yang terjadi, maka saat kita melaksanakan Sholat kita belum berada pada state Sholat. Akibatnya banyak gangguan dalam pikiran kita yang membuat kualitas ke-khusyu’-an Sholat kita menjadi berkurang.
Kalau kita mempelajari NLP (neuro linguistic programming), Hypnosis atau ilmu lain tentang pemberdayaan pikiran, kita mengenal beberapa tingkat gelombang otak. Dalam aktivitas normal biasanya kita berada di gelombang Beta atau yang lebih tinggi. Saat kita rileks, santai, tenang kita menurunkan gelombang otak ke Alpha. Bisa jadi kebanyakan dari kita melaksanakan Sholat di gelombang ini. Jika saat sholat kita berada pada gelombang Alpha tinggi, sangat mungkin pikiran kita masih bisa terganggu dengan hal-hal lain karena belum benar-benar single focus hanya untuk berserah diri dan menyembah Allah SWT. Semakin rendah gelombang otak kita, maka semakin fokus dan semakin khusyu’ Sholat kita. Idealnya saat mengangkat takbir kita sudah berada di ambang gelombang Theta (lebih rendah lagi dari Alpha). Saat kita menikmati Sholat maka gelombang kita terus menurun dan terjaga di Theta mendekati Delta, sehingga pikiran kita tidak lagi terganggu dengan bayangan, gagasan atau informasi di luar Sholat kita.
Titian pikiran menuju State Sholat
Bagaimana cara kita agar pada saat Sholat kita sudah benar-benar berada pada State Sholat yang terbaik? Allah SWT melalui Rasulullah SAW telah memberikan jalan yang sebaik-baiknya. Sholat bukanlah sekadar gerak tubuh dan hafalan ucapan yang dimulai dengan Takbir sampai diakhiri Salam. Sholat adalah sarana berkomunikasi, berikrar, berserah diri dan menghamba secara total kepada Allah SWT. Karena itu ada sebuah jalur titian yang tersedia untuk memfasilitasi kita memastikan kita melaksanakan Sholat pada state Sholat yang terbaik. Insya Allah dengan mengam
Adzan (Beta ke Alpha)
Dengarkanlah, pahamilah dan resapilah makna Adzan. Jawablah Adzan dengan sepenuh hati, rasakan makna ucapan kita, bayangkan diri kita sedang mendengarkan dan menjawab panggilan suci untuk menghadap Allah SWT. Lanjutkanlah dengan do’a sesudah Adzan, dan rasakan ketenangan, rasa nyaman dan rileks mulai kita rasakan, sebagai titian awal kita menuju state Sholat kita.
Wudlu (Alpha ke Theta)
Niatkanlah berwudlu untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada diri kita setelah sekian lama berada dalam kesibukan dunia. Saat air menyentuh kulit kita. Serta bagian-bagian tubuh lainnya rasakan bahwa diri kita semakin bersih, semakin ringan dan semakin tenang bersiap menghadap Allah SWT. Biarkan suara gemercik air yang terdengar membawa pikiran kita semakin rileks, semakin tenang dan semakin dan semakin nyaman.

Sholat (Theta ke Delta)
Saat melangkah di tempat Shalat rasakan langkah kita semakin dekat untuk berhadapan dengan Allah SWT. Sebelum takbir, mantapkan niat, berserah diri sambil menarik nafas dalam-dalam. Angkatlah Takbir sambil menahan nafas dan mengucapkan ”Allahu Akbar”. Dan ketika tangan sudah bersedekap hembuskanlah nafas perlahan-lahan, dan kita merasakan tubuh kita sangat ringan, tenang dan nyaman. Seolah kita tidak lagi merasakan sedang menyangga badan atau menginjak sajadah ataumenempelkan tangan di dada. Semakin lama terasa semakin ringan, melayang dan nyaman sekali. Di saat itu sama sekali tidak ada ketergesaan, keinginan segera selesai, atau menghitung-hitung rekaat yang tersisa. Seolah bergerak dan terjadi dengan sendirinya karena bawah sadar kita telah mengendalikan gerak dan bacaan kita dalam ke-khusyu’-an.
Dzikir/Wirid (Theta ke Alpha)
Seusai mengucapkan Salam, kita hindari untuk langsung beranjak dan beraktivitas kembali. Biarkan gelombang otak kita secara gradual mulai naik dari state Sholat di Theta kembali Alpha. Sambil ber-dzikir atau membaca Wirid, kita rasakan ucapan, gerak dan perasaan kita meemberikan sensasi kenyamanan. Kita merasakan bawah tubuh kita menempel di sajadah, tangan kita bertumpu di paha, kepala bergerak-gerak seirama bacaan. Saat itu gelombang otak kita mulai merambat naik menuju Alpha.
Berdo’a (Alpha ke Beta)
”Sesungguhnya Aku adalah mengikuti persangkaan Hambaku”. Saat berdoa kita memanjatkan harapan, permintaan dan keinginan. Semakin kita memahami makna ucapan kita, semakin kita meyakini doa kita pasti terkabul. Semakin kita yakin maka semakin besar kemungkinan doa kita terijabah. Apakah langsung terealisasi, ditunda waktunya, atau diganti dengan yang lebih baik bagi kita, semuanya adalah bentuk terijabahnya doa sesuai perkenan Allah.
Saat memanjatkan Doa itulah gelombang otak kita sudah mulai naik lagi menuju Beta, dan mulai menyiapkan diri kita kembali pada aktivitas duniawi kita. Saat kita bangkit dari duduk dan melangkah, kita merasakan melewati titian menuju ke state awal kita.
Dua titian yang pertama, yaitu Adzan dan Wudlu sangat mungkin berbalikan waktunya, yaitu berwudlu terlebih dahulu sebelum Adzan. Itupun tetap bermanfaat membawa diri kita menuju State Sholat yaitu mulai dari gelombang Beta menuju ke Theta. Apapun urutannya, afirmasikan dalam diri untuk menurunkan gelombang otak, menuju ke state Sholat dengan niat melaksanakan sholat dengan khusyu’ dan penuh kepasrahan pada Allah SWT.
Jadikanlah Sholat dan Sabar sebagai penolongmu
Insya Allah apa yang tertulis ini adalah sharing dari apa yang telah penulis alami dan jalani sehari-hari, sebagai sebuah pengalaman aktual dalam penghambaan kepada Allah SWT. Penulis meyakini bahwa Sholat adalah kebutuhan manusia karena memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi umat beriman yang melaksanakannya. Semoga Allah melimpahkan petunjuk dan hidayahNya serta AmpunanNya bilamana sharing ini mengandung kekeliruan atau kekurangan karena ke-fakir-an serta ke-dhaif-an penulis.
Astaghfirullahaladzim. Astaghfirullahaladzim. Astaghfirullahaladzim. Innallahaghofururrohiim.
Sidoarjo, 5 Mei 2009
Abdul Aziez

Selasa, 01 Mei 2012

Gelombang Suara Mampu Bangkitkan Kekuatan Tersembunyi

Gelombang Suara Mampu Bangkitkan Kekuatan Tersembunyi


gelombang
Sebuah penelitian metafisika di Amerika menemukan metode modern untuk membangkitkan kekuatan Supranatural. Benarkah kekuatan tersembunyi itu bisa dibangkitkan tanpa mantera…?
Tak dapat dipungkiri, suara, nyanyian, atau gelombang suara dalam ritmik tertentu mampu mempengaruhi emosional manusia. Seseorang bisa tenang saat dirinya mendengarkan sebuah lagu. Namun, ada orang yang sektika berubah menjadi gundah dan gelisah akibat mendengarkan lagu. Oleh karena itu jangan heran jika dalam kondisi tertentu, manusia bisa menangis, tertawa, bahkan meledak emosinya karena mendengar sebuah nyanyian. Seseorang juga bisa nekad membunuh karena emosionalnya (alam bawah sadarnya) mendadak terpengaruh akibat dari sebuah tembang yang didengarnya.
Seorang anak belasan tahun nekad mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di dalam kamarnya. Tak jelas, apa yang melatarbelakangi aksi bunuh diri itu. Sebab beberapa jam sebelum ditemukan tergantung, anak itu terlihat tak memiliki masalah. Sorenya ia masih terlihat bermain sepak bola dengan teman-teman sebayanya. Ia nampak ceria, begitu tutur teman-teman korban. Satu petunjuk tertulis pada secarik kertas yang ditulis sebelum korban menghabisi nyawanya sendiri. Pesan terakhir dari korban itu hanya bertuliskan, jika si ibu ingat pada korban, putarlah lagu-lagu dari group musik Slank. Ini kisah nyata yang terjadi beberapa bulan lalu di Jawa Tengah.
Penelitian tentang irama lagu, bunyi-bunyian atau yang kemudian disebut gelombang suara sebenarnya telah lama dilakukan di Amerika. Hasilnya sungguh mencengangkan, ternyata gelombang suara mampu mempengaruhi emosional manusia. Bahkan sejak dalam kandungan, emosional jabang bayi bisa dipengaruhi oleh nyanyian yang dibawakan ibunya. Bahkan secara tegas penelitian itu menyatakan; berbagai irama yang dihasilkan oleh musik-musik klasik memiliki gelombang suara yang terbaik untuk membentuk emosional calon bayi.
Tak hanya itu, penelitian di Negeri Paman Sam ini juga berhasil membuktikan betapa gelombang suara yang diset pada frekwensi tertentu mampu membangkitkan hidden energy seseorang. Penelitian ini kemudian dikenal sebagai penelitian Metafisik Spiritual. Dengan mendengarkan gelombang suara pada frekwensi yang terprogram, seseorang bisa masuk ke alam bawah sadarnya (alpha, theta dan delta), tetapi masih dalam kontrol kesadaran. Pada saat itu seseorang mampu melakukan berbagai kegiatan yang tak mungkin bisa dilakukan pada saat dirinya dalam kesadaran penuh (beta). Fenomena ini di Indonesia lazim disebut orang dengan nama kesurupan, trance.
Alih-alih, penelitian orang asing itu sebenarnya mencoba mengilmiahkan berbagai fenomena trance yang banyak mereka lihat di negeri ini atau kawasan Asia Tenggara pada umumnya. Tak bisa dipungkiri, sebenarnya banyak orang asing yang merasa takjub saat mereka melihat orang Indonesia yang bertubuh kebal, atau bahkan bisa meragasukma hanya dengan melantunkan bait-bait mantera atau doa khusus. Bahkan mereka juga kagum saat para penari Bali memperagakan tariannya yang diakhiri dengan melakukan penusukan pada perut. Atau Kuda Lumping yang memakan beling pada saat pertunjukan tengah berlangsung dan Seni Debus yang mempertunjukkan seni yang benar-benar sensasional.
Dengan kata lain, sebenarnya, Penelitian Metafisik Spiritual di Amerika itu sama dengan meditasi yang dilakukan di Indonesia. Mereka hanya merubah metode menjadi ilmiah, tidak lagi menggunakan mantera, menyan atau semedi dalam goa. Mereka menggunakan pembangkitan dengan cara mendengarkan gelombang suara pada frekwensi yang sebelumnya telah diprogram. Tujuannya tak lain, untuk mempercepat proses pembangkitan indera ke-enam.
Perhatikan folklore, pada masa lalu, para Warok Ponorogo acap menggunakan madat pada saat mereka hendak melakukan ritual. Suatu upaya untuk mempercepat bersatunya cipta, rasa dan karsanya. Tapi segala hal berbau klenik itu tak dipergunakan para peneliti di Amerika. Mereka hanya perlu mendengarkan sebuah gelombang suara dari headphone. Dan, hasilnya sama dengan orang-orang sakti di negeri ini, mereka bisa kebal senjata, bisa menerawang masa depan bahkan bisa juga meragasukma.
Menurut para peneliti Metafisik dari negara Paman Sam, mantra adalah sebait kata yang jika dibaca dengan ritmik tertentu dapat menimbulkan gelombang suara yang dapat mempengaruhi alam bawah sadar dan keyakinan seseorang. Mereka kemudian mengadaptasi mantera menjadi sebuah gelombang suara yang mampu mempengaruhi kerja otak manusia diambang kesadaran. System ini kemudian mereka sebut dengan nama Alfa-theta mind program. Sebagai catatan, alam bawah sadar seseorang bekerja 24 jam sehari.
Alfa-theta mind program ini dilakukan dengan cara relaksasi diri dimana pada kondisi tersebut manusia dapat menyelaraskan gelombang pikiranya dengan gelombang alam semesta sehingga apabila hubungan atau vibrasi telah terjadi dengan gelombang mikrokosmik alam tersebut maka manusia tersebut dapat mewujudkan apapun yang diinginkan. Baik itu keinginan meningkatkan kemampuan supranatural (metafisika), keinginan untuk menjadi orang sakti atau ingin kaya raya.
Di masa lalu, bahkan masih acap terdengar sampai belakangan ini khususnya di pedesaan, kidungan Rumeksa Ing Wengi yang dilantunkan dengan tepat dan benar mampu membuat si pelantun beserta seluruh keluarganya terhindar dari marabahaya. Baik berupa gangguan makhluk halus, penyakit atau orang yang akan berbuat jahat. Sayangnya, apa-apa yang dilakukan oleh nenek moyang kita ini menjadi dogma semata. Tak banyak yang mau melakukan penelitian dengan cara akademik. Alhasil kesaktian nenek moyang kita pun punah digilas kemajuan teknologi.
Menilik fenomena diatas, tak ada salahnya jika kita mulai mengadaptasi teknologi tersebut. Agus Hendra Jaya, 45 tahun, adalah salah seorang yang berusaha mengkolaborasikan Alfa-theta mind program dengan berbagai pengatahuan spiritual di negeri ini. Berbekal pengetahuannya di dunia musik dan metafisika, Agus mantan personel group musik Modulus Band mengembangkan metode ini. Dari hasil penelitian panjangnya itu ia telah menghasilkan beberapa Compact Disk (CD) yang mampu membangkitkan energi metafisik seseorang. Misalnya sebuah gelombang suara yang ia dapatkan dari penelitian seorang Amerika. Setelah diadaptasikan dengan kapasitas otak orang Indonesia terbentuk sebuah CD yang bisa membangkitkan indera ke-enam seseorang.
Dijelaskan Agus, gelombang suara yang didengarkan menggunakan headphone masuk ke telinga lalu mempengaruhi pikiran, hati dan alam bawah sadar seseorang. Sambil mendengarkan CD tersebut seseorang bisa membayangkan apapun, seperti meragasukma, menerawang, menyembuhkan diri sendiri atau memelet seseorang. Sebab menurut Agus, kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika kita percaya bahwa kita mampu maka kita pasti mampu. Tapi jika kita percaya kita tidak mampu maka kita tidak pernah mampu.
Menurut Agus, untuk mengaplikasikan penemuan baru ini tidaklah sulit. Seseorang hanya membutuhkan sebuah CD Player dengan headphone steereo. Dengan itu kita bisa memutar sebuah CD dengan spesifikasi gelombang suara tertentu. Misalnya CD yang diprogram untuk meragasukma. Dengan ketekunan, keyakinan dan parah diri pada Tuhan maka seseorang dalam waktu relatif singkat dapat merasakan perubahan keadaan yang disebut sensasi rasa. Meski tubuhnya terduduk di dalam kamar, namun jiwa, roh dan rasanya dapat pergi ke mana pun ia mau.
Lebih jauh dijelaskan Agus, gelombang suara pada CD tersebut diset pada frekwensi khusus. Misalnya pada tingkatan Delta (Deep sleep/tidur nyenyak), frequency range-nya 0,5Hz-4Hz. Theta, Drowsiness (ambang akan terlelap), frequency range-nya 4Hz-8Hz. Alpha, Relaxed but alert (rileks dengan mata terpejam), frequency range-nya 8Hz-14Hz. Dan Beta, Highly alert and focused (keadaan sadar penuh), frequency range-nya 14Hz-30Hz. “Frequency range tersebut diperlukan untuk menyelaraskan otak kita,” tutur Agus.
Meski begitu, diakui Agus CD yang ia program itu hanya sebuah alat, keberhasilan dari alat itu sepenuhnya tergantung pada keyakinan seseorang. Sebab kemampuan bawah sadar seseorang dapat bekerja sesuai dengan besarnya keyakinan yang dimiliki. Selain itu, sebagai manusia yang beriman, kita percaya sepenuhnya bahwa segala hal yang terjadi di muka bumi ini adalah atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Begitu pun dengan pemikiran kita, alam bawah sadar kita sepenuhnya dikuasai oleh kekuasaan Tuhan. Jadi semakin kita dekat dengan Tuhan, maka semakin terpenuhilah segala keinginan kita.
Penulis artikel: 
Eka Supriatna, diambil dari mystys.wordpress.com

10 Kemampuan Tidak Umum dan Aneh Orang Indigo


10 Kemampuan Tidak Umum dan Aneh Orang Indigo



wow: Kehadiran orang Indigo di bumi diyakini sejak manusia pertama muncul – ini berarti semua manusia keturunan orang Indigo. Di masa awal kehidupan pra sejarah manusia hanya mengandalkan kemampuan yang ada pada dirinya untuk menghadapi kekerasan alam. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang pesat seperti sekarang, satu-satunya cara mempertahankan diri untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi adalah dengan menggunakan secara optimal semua anggota tubuh yang ada.
        Bagian terlemah dari tubuh manusia tapi memiliki kekuatan pengendalian terbesar adalah otak. Organ lembek yang harus dilindungi tulang tengkorak keras ini merupakan pusat perintah, kendali, dan pengatur keseluruhan organ tubuh dan triliyunan sel lainnya (sekitar 100 triliyun sel yang membentuk tubuh manusia).
        Ketiadaan peralatan pada masa itu memaksa manusia berpikir menggunakan otaknya untuk menembus rintangan alam. Selain menciptakan peralatan sangat sederhana seperti batu pemantik api, senjata dari batu, perangkap binatang, pakaian dari kulit binatang buruan yang berbulu, dan lain sebagainya, manusia juga mengembangkan kemampuan organ tubuh terutama panca indranya.
        Kekuatan daya sensor panca indra meningkat karena secara alami dibutuhkan, misalnya mata untuk melihat binatang buruan yang berada di tempat jauh, telinga untuk mendengarkan suara binatang buas yang berbahaya pada malam hari, penciuman untuk mengendus bau air di tengah padang pasir dan lain-lain. Peningkatan kekuatan daya sensor panca indra ini berlangsung terus-menerus karena sering dipergunakan, dan apabila sampai pada suatu kondisi puncak tertentu kemampuannya bisa sangat mencengangkan.
Mengindera dengan otak
Proses pengindraan dengan alat indrawi adalah kegiatan sensor informasi dengan menggunakan alat bantu. Tingkat kekuatan alat bantu, seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit – yang sering disebut panca indra – sangat menentukan hasil pengindraan yang dicapai. Alat indra yang lemah atau rusak tidak bisa menghasilkan proses pengindraan yang baik. Begitu juga tingkat kemampuan sistem syaraf pusat dengan ujung-ujung syarafnya ikut menentukan proses penghantaran sinyal-sinyal listrik statis dari alat indra ke otak. Pada orang indigo fungsi alat bantu panca indra dikurangi dan sebagai gantinya digunakan pengindraan langsung oleh otak dengan tugas sensor dibantu oleh ujung-ujung syaraf di tepi otak bagian luar. Ujung-ujung syaraf otak ini menangkap secara langsung pancaran gelombang yang mendatanginya dan mengirimkannya menjadi sinyal-sinyal listrik untuk diolah di otak.
Gelombang otak
Dalam melakukan kegiatannya otak menggunakan energi dari tubuh yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Tegangan listrik yang dibutuhkan oleh otak untuk bekerja hanya 1/10 volt. Dengan sinyal-sinyal listrik inilah otak bekerja menerima, mengolah dan menyampaikan informasi. Semua kegiatan otak ini berlangsung di sel-sel yang jumlahnya 1 triliyun, 100 milyar sel aktif dan 900 milyar sel-sel penghubung.
Dalam melakukan kegiatannya otak memancarkan gelombang yang disebut gelombang otak. Gelombang otak ini dibedakan menurut frekuensinya, yaitu Gamma (berfrekuensi 16-100 Hz), Beta (12-19 Hz), Alpa (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz), Delta (0,5-4 Hz) dan yang terakhir ditemukan oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A . ,dari Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang otak dengan frekuensi dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yakni gelombang Epsilon. Semua gelombang tadi merambat di udara dengan kecepatan cahaya sebesar 299.792,46 kilometer per detik.
Gelombang otak inilah yang ditangkap oleh sensor di otak orang Indigo sebagai pembawa informasi dan dipancarkan kembali sebagai bentuk penyampaian informasi atau perintah. Gelombang otak berfrekuensi sangat rendah, sehingga mudah dipantulkan oleh penghalang, seperti partikel debu dan akan tersebar sehingga mudah dikumpulkan. Kebanyakan otak orang Indigo bekerja di gelombang dengan frekuensi sangat rendah (Alpha ke bawah).
Kemampuan yang tidak umum dan aneh berikut ini sering dihubung-hubungkan dengan mistik. Padahal kemampuan ini murni kelebihan daya kerja otak dari manusia secara umum, hingga mampu terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi.
1. Telepati
Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga – cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita – yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.
Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.
Setiap kali orang berpikir dan beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.
Kemampuan membaca pikiran dan perasaan – menangkap gelombang – dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh – mengirim gelombang – hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.
2. Klervoyans
Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup.
3. Prekognision
Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.
Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.
Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.
Karena arah putaran spiral dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.
Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.
Pada prakteknya mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu – gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.
4. Retrokognision
Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.
Yang umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.
5. Mediumship
Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali informasi.
Ruh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh). Ruh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh ruh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis (berasal dari Sang Sumber) dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh.
Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.
6. Psikometri
Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.
7. Sugesti hipnosis
Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.
8. Analitik
Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.
9. Telekinetik
Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.
10.Komunikasi dengan Tuhan
Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.
10 kemampuan tidak umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus dilatih semua kemampuan akan bisa dimiliki karena pada dasarnya hal itu sudah ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga sangat besar.
Kemampuan-kemampuan tersebut tidak lantas membuat orang Indigo berbuat semaunya dan melakukan kejahatan terhadap makhluk lain. Ingatlah ungkapan berikut ini : Kekuatan yang lebih menuntut tanggung jawab yang lebih pula.

Semoga bermanfaat J !!!